FAKTA BERKAITAN JIN, SYAITAN DAN IBLIS :
Mukaddimah
Alam Jin adalah bagian dari alam ghaib, Alam yang tak
tersentuh oleh panca indera manusia, karenanya perlu ada penjelasan yang akurat
dari sumber terpercaya, yang bisa dijadikan rujukan oleh setiap muslim. Hingga
tidak ada keraguan dalam meyakini keberadaannya yang merupakan bagian dari
keimanan kepada yang ghaib (lihat QS. Al-Baqarah: 1-3).
Apalagi bila mencermati media massa - cetak atau elektronik -
yang sangat gencar menyajikan informasi keghaiban tapi tidak disikapi secara
Syari`at, dan kalaupun ada, terkadang tidak akurat bahkan melencong dari aturan
syari’at. Karena itu sudah seharusnya kita menjauhi media massa yang berbau
mistik dan klenik yang tidak sesuai syari`at. Sebab tayangan seperti itu bisa
mejadikan pemirsanya penakut dan paranoid, atau percaya pada mitos dan tahayyul,
yang belum tentu benar.
Berikut ini beberapa prinsip Islam yang harus di ketahui agar
saat kita menerima informasi tentang dunia Jin, tidak melahirkan keyakinan yang
salah dan menyimpang.
PANDUAN ISLAM DALAM MENJELAJAH ALAM JIN :
1. Ikuti panduan Al-Qur’an dan as-Sunnah,
jangan cari referensi sembarangan untuk menjelajah alam Jin agar tidak tersesat
di tengah jalan.
Setiap
informasi tentang alam Jin yang tidak bersumber dari keduanya harus kita tolak,
apalagi info itu bertentangan dengan keduanya. Kita tidak boleh mendahului
ketentuan al-Qur’an dan as-Sunnah atau berseberangan dengan keduanya. Allah
berfirman dalam al-Qur’an:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Wahai orang orang yang beriman janganlah kamu mendahului
Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kalian kepada Allah sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui”. (QS. al-Hujurat:1).
2. Jin punya misi hidup yang sama dengan
manusia.
Allah
menciptakan Jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya,
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah
Aku menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”. (QS.
adz-Dzariat:56).
3. Jin diciptakan dari percikan api yang
sangat panas
Sebagaimana
yang dijelaskan Allah dalam al-Qur’an.
وَخَلَقَ
الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ
“Dan dia
(Allah) menciptakan Jin dari percikan api neraka”. (QS. ar-Rahman:15).
4. Jin adalah ummat
seperti halnya manusia, ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang mukmin
dan ada yang kafir. Mereka bertingkat tingkat, seperti yang dijelaskan oleh
Allah,
وَأَنَّا
مِنَّاالصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
“Dan
sesungguhnya di antara kami (Jin) ada yang sholeh dan di antara kami ada yang
tidak demikian kami berbeda beda jalan hidup kami”. (QS. al-Jin:11).
5. Iblis adalah
termasuk komuniti Jin, karena ia membangkang perintah Allah maka disebut
dengan Iblis. Ia bukanlah dari golongan malaikat. Sebagaimana yang ditegaskan
oleh Allah,
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ
مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
“Dan ketika kami katakan kepada para malaikat bersujudlah
kalian kepada Adam, maka bersujudlah mereka semua kecuali Iblis adalah dia dari
golongan Jin maka dia durhaka dari perintah tuhannya”. (QS. al-Kahfi 18:50).
6. Jin tak bisa
dilihat manusia dalam wujud aslinya, tapi kalau menampakkan diri (berubah
wujud) bisa dilihat, difoto, bahkan dibunuh. Seperti yang difirmankan Allah,
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ
“Sesungguhnya dia (Iblis) dan
bangsanya bisa melihat kalian wahai manusia dan kalian tak bisa melihat
mereka”. (QS. al-A’raf 7:27).
Rasulullah bersabda, “Jika kalian mendengar lolongan anjing
atau ringkikan keledai di malam hari, maka berlindunglah kepada Allah. Karena
mereka (hewan tersebut) melihat apa yang tidak bisa kalian lihat.” (HR. Abu
Daud).
7. Syaitan itu sifat,
bukan sosok fisik makhluk tertentu.
Syaitan bukan sosok makhluk tersendiri, tapi hanyalah sifat
dan sebutan bagi setiap pembangkang dari golongan Jin dan manusia, dan sebagai
musuh bagi setiap orang beriman. Terkadang Allah menyebut Iblis dalam al-Qur’an
dengan sebutan Syaitan. Allah berfirman,
وَكَذَلِكَ
جَعَلْنَا لِكُلِّ نِبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإِنسِ وَالْجِنِّ
“Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh,
yaitu Syaitan-Syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) Jin”. (QS. al-
An`am 6:112).
8. Haram minta
pertolongan kepada Jin.
Meminta pertolongan Jin atau kerjasama dengan jin hukumnya
haram, baik itu jin muslim atau kafir. Karena kita tidak bisa membedakan mana
jin muslim dan mana yang kafir sebab wujud mereka tak terlihat. Dan Jin tidak
akan pernah membantu manusia kecuali dengan imbalan alias tidak gratis(percuma).
Allah berfirman,
وَأَنَّهُ
كَانَرِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ
رَهَقًا
“Dan sesungguhnya ada sekelompok laki laki dari manusia
meminta pertolongan kepada laki laki dari kelompok Jin maka bertambalah bagi
mereka kesesatan”. (QS. al-Jin: 6).
9. Jin tidak takut
jimat(azimat) atau semburan ludah dukun. Mereka takutnya pada Allah, Dzat
yang telah menciptakan mereka. Menggunakan jimat (benda pusaka) dan jasa dukun
untuk mengusir jin adalah perbuatan syirik. Rasulullah shollallohu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
إِنَّ
الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
“Sesungguhnya
jampi-jampi, jimat-jimat, dan tiwalah2 itu termasuk perbuatan syirik.” (HR.
Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim, dan beliau menshahihkannya).
مَنْ
تَعَلَّقَ تَمِيْمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa
menggantungkan tamimah/jimat maka ia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad).
10. Gangguan Jin itu
mushibah dan ujian bagi manusia. Orang mukmin yang terkena gangguan Jin
berarti mushibah yang menjadi ujian dari Allah, maka kita harus membantunya dan
jangan mencibir atau mengucilkannya. Gangguan Jin pada seseorang itu seperti
sakit medis (sakit fisikal) yang dialami seseorang. Jika Allah tidak
menghendaki gangguan itu terjadi, maka tak akan terjadi. Jika Dia menghendaki,
maka terjadilah.
وَمَا
هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ
“Dan mereka (para tukang sihir) tidak bisa memberi madharat
(bahaya) dengan sihirnya pada seorangpun kecuali dengan izin Allah.”. (QS.
al-Baqarah:102).
11. Kesurupan (kemasukan)
Jin pada manusia itu benar adanya, bukan mitos atau tahayul.
Jin bisa masuk dalam tubuh manusia dan mengalir dalam
tubuhnya melalui aliran darah. Rasulullah bersabda,“Sesungguhnya Syaitan
mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah”. (HR. Muslim).
Sebagaimana yang difirmankan Allah.
الَّذِيْنَ
يَأْكُلُوْنَ الرِّبَا لاَ يَقُوْمُوْنَ إِلاَّ كَمَا يَقُوْمُ الَّذِي
يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ
“Orang-orang
yang makan riba itu tidaklah berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kerasukan Syaitan lantaran penyakit gila.” (QS. al-Baqarah: 275).
12. Gangguan Jin pada
manusia merupakan perbuatan zhalim. Gangguan Jin terhadap manusia dengan
masuk ke dalam jasadnya adalah tindakan zhalim yang harus di hentikan untuk
keselamatan yang dizhalimi dan yang menzhalimi. Rasulullah bersabda,
“Tolonglah saudaramu yang menzhalimi dan yang terzhalimi,
para shahabat bertanya : ‘Ya Rasullallah bagaimana cara menolong orang yang
menzhalimi?’ Jawab Beliau, “Hentikan ia dari perbuatan zhalimnya”. (HR. Bukhari
dan Muslim).
13. Ruqyah syar’iyah
(bacaan ayat/suarah tertentu dalam al quran) adalah solusi cerdas dan tepat serta aman. Jika kita atau orang
lain diganggu Jin, obatilah dengan terapi ruqyah yang syar’iyah (sesuai
tuntunan Rasulullah). Ruqyah syar’iyyah adalah terapi solutif yang tepat dan
dijamin aman dari kesyirikan.
Alllah
berpesan:
وَإِمَّا
يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ
عَلِيمٌ
“Dan jika kamu ditimpa suatu gangguan Syaitan, maka
berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”. (QS. Al-A’raf:200).
‘Aisyah ra.
bercerita, ketika Rasulullah masuk rumahnya, saat itu dia sedang mengobati atau
meruqyah seorang wanita. Maka beliau bersabda: ”Obatilah ia dengan al-Qur’an”.
(Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).
14. Jihad dengan praktik Ruqyah syar’iyah.
Terapi
ruqyah syari`yyah adalah bagian dari jihad fi sabilillah, karena kita melawan
para tukang sihir, para dukun sesat, serta melawan kejahatan musuh Allah, yaitu
Syaitan atau Jin zhalim. Maka jangan asal ruqyah, pastikan terapi ruqyah yang
kita pilih adalah yang syar’iyah. Karena di luaran sana banyak praktik ruqyah
syirik/ruqyah syar’iyah gadungan. Mari kita dukung praktik ruqyah syar’iyah
untuk mengikis bejibunnya praktik perdukunan yang marak di masyarakat. Allah
berfirman,
الَّذِينَ
آمَنُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ يُقَاتِلُونَ فِي
سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُواْ أَوْلِيَاء الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ
كَانَ ضَعِيفًا
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan
orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah
kawan-kawan Syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya Syaitan itu adalah
lemah”. (QS. an-Nisa’:76).
15. Jin makhluk ghaib
tapi tidak mengetahui segala keghaiban. Jin walaupun masuk dalam kategori
makhluk ghaib, tapi tidak serta merta mereka tahu segala yang ghaib. Mereka
punya keterbatasan seperti halnya manusia. Jin mengakui sendiri akan kelemahan
dan keterbatasan mereka tersebut seperti yang diberitakan Allah dalam
al-Qur’an:
وَأَنَّا
لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَبِمَن فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ
رَشَدًا
“Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang
dikehendaki bagi orang yang di bumi, ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan
bagi mereka”.(QS. Al-Jin:10).
Di ayat yang
lain Allah menyatakan,
فَلَمَّا
قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ
الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَن لَّوْ
كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak
ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan
tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, Jin baru mengetahuinya. Kalau
sekiranya mengetahui hal yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa
yang menghinakan”. (QS. Saba’:14).
Penutup
Masalah ghaib tidak hanya seputar
kehidupan Jin dan Syaitan sebagaimana yang banyak diekspos oleh media massa
akhir-akhir ini. Karena Jin dan Syaitan hanya bagian kecil dari masalah
keghaiban yang sangat luas cakupannya. Adanya Allah dan para malaikat-Nya,
Surga dan neraka, kehidupan di alam barzakh, kebangkitan manusia di padang
makhsyar adalah termasuk keghaiban yang tidak diketahui manusia atau Jin, tapi
harus dipercayai dan dijadikan sebagai pilar-pilar iman. Semua itu menjadi
rahasia Allah dan Rasul yang telah diberi wahyu tentangnya.
Dan masih
banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan kita, yang termasuk kategori ghaib
karena tidak bisa kita indra dengan panca indra.
وَعِندَهُ
مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ
وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي
ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak
ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan
tiada suatu pun yang basah dan kering, melainkan tertulis dalam kitab yang
nyata (Lauh Mahfuzh)”. (QS. al-An’am:59).
Dalam ayat
lain, Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk meberitahukan kepada umatnya tentang
ketidaktahuannya seputar yang ghaib,
قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا
وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ
لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ
نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Katakanlah,
Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak
kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang
ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan
ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa
berita bagi orang-orang yang beriman.” (QS. al-A’raf:188).
Maka dari itu, janganlah berbicara tentang hal yang ghaib
bila tanpa dasar yang valid dan autentik, yaitu Syari’at Islam, termasuk
berbicara seputar kehidupan Jin dan Syaitan agar keimanan pada yang ghaib dan
aqidah kita tidak salah. Wallahu A’lam.
MENGENALI
SYAITAN JIN DAN IBLIS
BERIMAN KEPADA YANG GHAIB
Beriman kepada yang ghaib adalah
termasuk salah satu asas dari akidah Islam, bahkan ianya merupakan sifat yang
pertama dan utama yang dimiliki oleh Allah S.W.T. Justeru itu, bagi setiap
orang Muslim, mereka wajib beriman kepada yang ghaib, tanpa sedikitpun ada rasa
ragu. Dalam perkara ini Ibn Mas’ud mengatakan: Yang dimaksudkan dengan yang
ghaib itu ialah segala apa saja yang ghaib dari kita dan perkara itu
diberitahukan oleh Allah dan Rasul-Nya. Begitu juga jin. Jin termasuk makhluk
ghaib yang wajib kita imani, kerana banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis Nabi
yang menerangkan tentang wujudnya.
Walaupun jin itu tidak dapat
dilihat, maka bukanlah bererti ia tidak ada. Sebab berapa banyaknya sesuatu
yang tidak dapat kita lihat di dunia ini, akan tetapi benda itu ada. Angin
misalnya, kita tidak dapat melihatnya, tetapi hembusannya dapat kita rasakan.
Begitu juga roh yang merupakan hakikat dari kehidupan kita, kita tidak dapat
melihatnya serta tidak dapat mengetahui tentang hakikatnya akan tetapi kita
tetap meyakini wujudnya.
APAKAH ITU JIN?
Jin adalah nama jenis, bentuk
tunggalnya adalah Jiniy ( dalam bahasa arab dahulu kala, dan Genie dalam bahasa
Inggeris ) yang ertinya “yang tersembunyi” atau “yang tertutup” atau “yang tak
terlihat”. Hal itulah yang memungkinkan kita mengaitkannya dengan sifat yang
umum “alam tersembunyi”, sekalipun akidah Islam memaksudkannya dengan
makhluk-makhluk berakal, berkehendak, sedar dan punya kewajipan, berjasad halus
and hidup bersama-sama kita di bumi ini. Dalam sebuah hadith dari Abu Tha’labah
yang bermaksud : “Jin itu ada tiga jenis iaitu : Jenis yang mempunyai sayap dan
terbang di udara, Jenis ular dan jengking dan Jenis yang menetap dan
berpindah-pindah.”
AWAL PENCIPTAAN JIN
Allah S.W.T. menciptakan jin sebelum
menciptakan manusia, dengan selisih waktu yang lama bila dikiaskan pada manusia
mahupun jin sendiri. Allah S.W.T. berfirman ( maksudnya ) : “Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering ( yang berasal ) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin, sebelum itu
dari api yang sangat panas. ( Surah Al-Hijr: 26-27 ).
BAGAIMANA JIN DAN SYAITAN HIDUP
Jin adalah makhluk yang sangat
banyak sekali penduduknya, boleh dikatakan sama bilangan penduduk bumi sebanyak
5 bilion. Jarang ada suatu tempat di bumi ini yang tidak diduduki oleh jin,
baik di daratan, lautan mahupun udara. Dunia mereka seperti dunia kita : Ada
negara, kerajaan, berbagai bangsa & kabilah, penguasa dan rakyat jerata.
Agama mereka pun tidak berbeza dengan agama manusia. Diantara mereka,
alhamdulillah, ada yang Muslim dan memperoleh hidayah dari Allah S.W.T. Yang
lain, beragama Masehi, Hindu, Buddha, penyembah berhala dan penganut ajaran
komunis.
TEMPAT TINGGAL JIN
Makhluk jin lebih mengutamakan untuk
tinggal di tempat-tempat yang sunyi dan sepi dari manusia seperti di padang
pasir. Ada yang tinggal di tempat-tempat kotor seperti di tempat pembuangan
sampah kerana mereka memakan makanan lebihan manusia. Ada juga mereka yang
tinggal bersama manusia iaitu di dalam rumah. Abu Bakar bin Ubaid meriwayatkan:
“Pada setiap rumah kaum muslimin ada jin Islam yang tinggal di atapnya, setiap
kali makanan diletakkan, maka mereka turun dan makan bersama penghuni rumah.”
Jin juga menjadikan tandas sebagai
tempat tinggalnya. Rasullullah s.a.w. telah bersabda: “Sesungguhnya pada
tiap-tiap tempat pembuangan kotoran ada didatangi jin, kerana itu bila salah
seorang kamu datang ke tandas maka hendaklah ia mengucapkan doa: ” Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari jin lelaki dan perempuan” (HR. Abu
Dawud)
Jin juga sangat suka tinggal di
lubang-lubang. Oleh kerana itu dalam sebuah hadis dijelaskan yang maksudnya:
“Janganlah kamu kencing dilubang.” (HR. An-Nas’i)
KERAJAAN IBLIS
Iblis mempunyai kerajaan yang sangat
besar. Ada menteri-menteri, pemerintahan dan pejabat-pejabat. Iblis juga
mempunyai wakil-wakil, lima di antaranya wajib diwaspadai :
* Yang pertama, menurut kalangan
Jin, bernama Tsabar. Dia selalu
mendatangi orang yang sedang kesusahan atau ditimpa musibah, baik kematian
isteri, anak ataupun kaum kerabat. Kemudian dia melancarkan bisikannya dan
menyatakan permusuhannya kepada Allah. Diucapkannya, melalui mulut orang yang
ditimpa musibah itu, keluh-kesah and caci-maki terhadap ketentuan Allah atas
dirinya.
* Yang kedua, namanya ialah Dasim.
Syaitan inilah yang selalu berusaha dengan sekuat tenaganya untuk mencerai-beraikan ikatan perkahwinan,
membuat rasa benci antara satu sama lain di kalangan suami-isteri, sehingga
menjadi penceraian. Dia adalah anak kesayangan Iblis di wilayah kerajaannya
yang sangat besar.
* Yang ketiga, namanya ialah Al-A’war.
Dia dan seluruh penghuni kerajaannya, adalah pakar-pakar dalam urusan mempermudah terjadinya perzinaan. Anak-anaknya
menghiaskan indah bahagian bawah tubuh kaum wanita ketika mereka keluar rumah,
khususnya kaum wanita masa kini, betul-betul menggembirakan Iblis di kerajaan
yang besar. Segala persoalan yang menyangkut keruntuhan moral dan perzinahan
berurusan dengan pejabat besar mereka.
* Yang keempat, namanya ialah Maswath,
pakar dalam menciptakan
kebohongan-kebohongan besar mahupun kecil. Bahkan kejahatan yang dia dan
anak-anaknya lakukan sampai pada tingkat dia memperlihatkan diri dalam bentuk
seseorang yang duduk dalam suatu pertemuan yang disenggarakan oleh manusia,
lalu menyebarkan kebohongan yang pada gilirannya disebarkan pula oleh manusia.
* Yang kelima, namanya ialah Zalnabur.
Syaitan yang satu ini berkeliaran di pasar-pasar di seluruh penjuru dunia.
Merekalah yang menyebabkan pertengkaran,
caci-maki, perselisihan dan bunuh-membunuh sesama manusia.
Untuk menghindarinya hendaklah
mengucapkan :
“Aku berlindung kepada
Allah dari gangguan syaitan, ( ** Sebutkan namanya : Tsarbar / Dasim / Al-A’war
/ Maswath / Zalnabur ) yang terkutuk, serta pengikut-pengikut dan anak-anaknya.
Menurut buku Asy-Syibli meriwayatkan
sebuah riwayat dari Zaid bin Mujahid yang mengatakan bahawa, “Iblis mempunyai
lima anak, yang masing-masing diserahkan urusan-urusan tertentu. Kemudian dia
memberi nama masing-masing anaknya : Tsabar, Dasim, Al-A’war, Maswath dan
Zalnabur.”
Sekiranya
Tuan-tuan ada kena ganguan jin kat rumah
pasang kan bacaan ruqyah ni hari-hari, InsyaAllah jin syaitan tu akan lari atau dibacakan pada air minuman dan dibuat minum. Tak payahlah perabis duit jumpa bomoh atau dukun.
Video bacaan
Ruqyah :
Lain-lain ayat Ruqyah boleh di cari di youtube.
Baca juga :
Roh Zizan dalam Hantu Kapcai Adalah Tahyul
Kehebatan Solat Tahajjud -kisah benar
Hakikat Takdir
Baca juga :
Roh Zizan dalam Hantu Kapcai Adalah Tahyul
Kehebatan Solat Tahajjud -kisah benar
Hakikat Takdir
No comments:
Post a Comment